Basri atau yang dikenal dengan sapaan akrab "Mbah Basri" sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dengan sekuat tenaga dia mengerjakanya. Pekerjaan beliau adalah membantu dalam pengawasan hutan di Gunung Prau. Walaupun pekerjaan tersebut tidak ada imbalan, namun beliau tetap mengerjakanya. Dikala waktu senggang dia bekerja seadanya yang ada di desa itu. Dahulu Mbah Basri tinggal di sebuah ruangan SD yang tak terpakai. 2 ruang kelas yang tidak dipergunakan sebagai kelas diamanatkan kepada Mbah Basri untuk mempergunakanya, walaupaun sifatnya hanya numpang. Selaian memanfaatkan ruangan kelas yang tak terpakai sebagi tempat tinggal, beliau juga diminta tolong sebagai penjaga sekolah. Itupun hanya pada malam hari saja, karena di siang hari Mbah Basri harus menjaga hutan. Tinggal diruangan kelas yang tak terpakai, sendiri pula. Hanya foto anak gadisnya yang menemani beliau dan menjadi semangat beliau untuk menghijaukan hutan. Namun sekarang Alkhamdulillah sudah bisa bangun sendiri walaupun belum sempurna. Bagi para pendaki Gunung Prau yang lewat jalur utara tepatnya Jalur Kenjuran, inilah dahulu foto Basecame kenjuran sebelum seperti sekarang ini.
Pagar yang hanya masih di satu sisi saja
kalau sekarang tempat itu adalah kamar dan tempat parkir
Mbah Basri menunjuk dimana akan dibuat WC
sekarang tempat ini menjadi dapur
rumah yang masih belum bisa ditempati
jembatan belum ada
tanpa jembatan
tampak rumah Mbah Basri dari jalan raya
dipan untuk duduk melepas lelah
melepas lelah setelah menjaga hutan
No comments:
Post a Comment